Mobil Dengan Injector Diesel Commonrail Makin Diminati
Mobil Dengan Injector Diesel Commonrail Makin Diminati
Mesin diesel commonrail adalah mesin modern yang sudah menggunakan injeksi dengan injektor untuk sistem pengabutannya. Secara ukuran, injector mesin diesel lebih besar daripada injector mesin bensin. Hal ini disebabkan karena tekanan semprotan ke ruang bakar di mesin diesel commonrail lebih besar dibandingkan tekanan bahan bakar di mesin bensin. Letak injector mesin diesel terletak di sepanjang bagian rel yang mengalirkan bahan bakar (common rail), tergantung dari jumlah silinder mesin.
Injektor mesin diesel menerima tekanan bahan bakar dari fuel pump dan menghasilkan tekanan tinggi. Lalu, bahan bakar dialirkan melalui common rail yang ada di mesin diesel. Injector diesel commonrail bisa dibilang sensitif terhadap bahan bakar berkualitas rendah, berapapun angka cetane yang ada di dalam bahan bakar tersebut, karena bahan bakar berkualitas rendah pasti memiliki kandungan kotoran seperti sulfur, timbal, dan lain-lain.
Besarnya tekanan yang disemprot injector dan lubang pin berpotensi untuk menyebabkan injektor mampet jika sudah menumpuk dalam jumlah yang besar dan dalam waktu yang lama. Injector yang mampet membuat mesin diesel bisa jebol bahkan merusak mesin sehingga harus ganti mesin diesel. Jika sudah ganti mesin maka biaya yang dikeluarkan akan sangat besar dan menjadi beban yang tidak murah bagi penggunanya.
Injector commonrail makin diminati oleh banyak orang karena sistem kerjanya yang mampu membuat emisi bahan bakar lebih rendah. Selain itu, efisiensi bahan bakar juga lebih baik jika menggunakan injector commonrail. Sehingga, hasil pembakaran fuel di ruang bakar menjadi lebih optimal dengan menggunakan injector commonrail. Hal inilah yang membuat injector diesel commonrail makin diminat dalam beberapa waktu terakhir.
Ada perbedaan antara mesin diesel common rail dengan mesin diesel konvensional. Perbedaan inilah yang membuat efek dari mesin ini sangat berbeda. Perbedaan pertama adalah dari sisi kontrolnya. Kontrol mesin diesel konvensional masih menggunakan gerakan kabel besi penghubung dari pedal gas, putaran komponen yang bisa menggeser pintu besar atau kecilnya solar, dan lain-lain. Artinya, sistem pengiriman bahan bakar di mesin diesel konvensional masih menggunakan sistem mekanikal. Hal ini membuat semakin gas diinjak, semakin banyak bahan bakar yang digunakan.
Mesin diesel commonrail biasanya harus dikombinasikan dengan turbo charger dan sistem direct injection. Akibatnya, tekanan di dalam sistem commonrail ini sangat tinggi. Tekanan bahan bakar di mesin diesel commonrail ini bisa hampir sepuluh kali lipat dari tekanan mesin diesel konvensional. Tekanan bahan bakar di mesin diesel konvensional berkisar dari 175-225 bar. Sedangkan di mesin diesel commonrail, tekanan bahan bakar mencapai 1600-2000 bar. Oleh karena itu, mesin diesel commonrail selalu membutuhkan bahan bakar yang berkualitas tinggi dengan kandungan kotoran seperti sulfur yang rendah.
Semakin banyaknya mobil dengan menggunakan mesin diesel commonrail ini membuat banyak orang semakin suka karena dari sisi tenaga dan efisiensi bahan bakar lebih baik daripada mesin diesel konvensional. Dengan demikian, sangat jelas bahwa mobil dengan mesin diesel commonrail lebih hemat bahan bakar daripada mesin diesel konvensional.
CHAT DISINI 082220450098
Mobil Dengan Injector Diesel Commonrail Makin Diminati
Comments
Post a Comment